Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo bersama Yayasan Pembangunan Citra Insan Indonesia (YPCII) Sampahku Tanggung Jawabku (Samtaku) menggelar aksi bersih-bersih dalam rangka mengatasi masalah sampah. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya serius dalam menangani permasalahan lingkungan hidup yang semakin mengkhawatirkan. Dalam gerakan tersebut, konsep 3R (reuse, reduce, recycle) diadopsi sebagai pijakan utama untuk mengelola limbah rumah tangga, pasar tradisional, serta perkantoran.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, secara langsung terlibat dalam kegiatan tersebut. Di tengah gelaran car free day (CFD) di Jalan Suromenggolo Ponorogo, beliau bersama para relawan menukar sampah dengan barang atau tanaman. Dalam pernyataannya, Bupati menekankan bahwa masalah sampah harus menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah semata. Menyikapi sampah dengan bijak, termasuk memilah dan mengurangi jumlah sampah, merupakan langkah awal yang penting.
“Menggugah kesadaran bahwa sampah yang kita buang, sampah hasil apapun yang kita keluarkan adalah tanggung jawab kita bersama,” kata Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko saat turun ke lokasi.
Konsep 3R yang diterapkan dalam gerakan Samtaku dipercaya dapat mengurangi hingga 70 persen tonase sampah yang masuk tempat pembuangan akhir (TPA). Sampah organik diolah menjadi pupuk, sementara sampah nonorganik didaur ulang seoptimal mungkin. Hal ini menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang tepat, sampah bisa menjadi sumber daya yang bernilai ekonomi. Bupati berharap bahwa melalui kesadaran kolektif, Ponorogo akan menjadi kabupaten yang bersih dan bebas dari masalah sampah.
Koordinator YPCII Samtaku, Taufiq Alvi, menegaskan bahwa edukasi tentang tanggung jawab bersama dalam mengelola sampah harus terus berlanjut. Gerakan ini tidak hanya menyasar kalangan tertentu, tetapi merangkul semua lapisan masyarakat, termasuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), warga sekolah, hingga lingkungan pondok pesantren. Pentingnya memilah sampah sebelum membuangnya menjadi pesan utama yang disampaikan, seiring dengan upaya memanfaatkan sampah organik untuk keperluan seperti pembuatan kompos atau pakan ternak.
Dalam menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pemkab Ponorogo melalui Dinas Lingkungan Hidup terus mengajak masyarakat untuk hidup bersih dan bertanggung jawab. Kegiatan “Sampahku Tanggung Jawabku (Samtaku)” yang digelar pada saat CFD menjadi momentum untuk menggalang kesadaran akan pentingnya peran setiap individu dalam menjaga lingkungan. Dengan upaya bersama dan kesadaran akan dampak sampah, Ponorogo berpotensi menjadi contoh kabupaten yang maju dalam pengelolaan lingkungan



