Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ponorogo melalui Bidang Penataan dan Penaatan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengadakan Pembinaan dan Pelatihan Ketrampilan mengelola sampah sekaligus pemberian alat pencacah sampah untuk sekolah-sekolah yang hadir dalam pembinaan tersebut. Acara ini di gelar di Hotel Maesa Jalan KH. Ahmad Dahlan 82a, Ponorogo pada Selasa, 30 Juli 2019, dalam acara ini melibatkan sekolah-sekolah Adiwiyata seperti SMPN 1 Ponorogo, SMPN 1 Sukorejo, SMPN 6 Ponorogo, SMPN 1 Sooko, SMPN 2 Babadan, SMPN 4 Ponorogo, MTSN 4 Ponorogo, SMPN 1 Kauman, SMPN 1 Jambon, SMKN 1 Slahung, SMAN 1 Bungkal, SMAN 1 Badegan, dan masih banyak lagi.
Pembinaan ini dibuka langsung oleh Bapak Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ponorogo Bapak drh. H. SAPTO DJATMIKO T.R, MM dan dilanjutkan penyampaian materi dari Bapak JOKO HARTONO, S.Sos Kasi. Pengelolaan Sampah Domestik dan Drs. SUCIPTO, M.Pd Kabid. Penataan dan Penaatan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Diharapkan dengan adanya pembinaan ini dapat memberikan edukasi kesadaran dan ketrampilan dalam mengelola sampah khususnya di lingkungan sekolah yang ada di Ponorogo agar nantinya dapat meraih predikat Adiwiyata dalam tingkat Kabupaten maupun Provinsi serta dapat mendukung Kota Ponorogo untuk Adipura serta dapat mengurangi volume sampah di lingkungan sekolah. Dalam Materi yang disampaikan oleh Bapak JOKO HARTONO, S.Sos dijelaskan bahwa di setiap sekolah harus menerapkan 3R reduce (mengurangi), reuse (memanfaatkan), recycle (mendaur ulang. Materi kedua disampaikan oleh Drs. SUCIPTO, M.Pd yang menjelaskan masalah lingkungan , isu prioritas lingkungan hidup dan berbagai dampak yang ditimbulkan oleh sampah. Para peserta dalam pembinaan tersebut terlihat antusias dan aktif dalam mengajukan pertanyaan kepada para pemateri , setelah itu dilanjutkan penyerahan Mesin Pencacah Sampah yang dilaksanakan di Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ponorogo jalan Halim Perdana Kusuma no 17 Ponorogo. Diharapkan dengan diberikannya mesin pencacah sampah ini setiap sekolah dapat menjadikan sampah menjadi kompos dan nantinya kompos tersebut dapat digunakan untuk keperluan di lingkungan sekolah maupun luar sekolah.
